Gadis Nila

PROLOG

          Aku percaya tuhan maha pemurah. Ia menciptakan semua makhluknya dengan berbagai bakat yang dipercayanya. Aku juga percaya semua yang diberikan tuhan selalu baik dan tidak pernah bernilai negatif, sama seperti sebuah kata bijak bahwa tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal, selama kita bisa menyempurnakannya. Tapi hingga aku beranjak remaja saat ini. aku tidak pernah mengerti mengapa tuhan memberikan bakat itu untukku. kenapa dari ratusan milyar makhluk yang diciptakannya, tuhan memilihku untuk mengambil beban dalam bakat itu.       

          Seandainya aku bisa memilih ingin menjadi gadis biasa. sama seperti anak-anak seusiaku. Bebas melakukan apapun tanpa tau rencana-Nya. Tanpa tau apa yang akan terjadi hari ini, esok ataupun seterusnya. Betapa indahnya menyadari bahwa aku tidak pernah mengatahui sebagian kecil rencana-Nya. Sama seperti rumput yang bebas bergoyang diterpa angin tanpa tau kapan akan hujan.          

         Semuanya tampak begitu jelas dimataku, aku bisa melihat, mendengar dan merasakan semuanya secara jelas. Tanpa bisa aku tolak, tanpa bisa aku cegah. Aku pernah berfikir alangkah enaknya menjadi buta, tapi aku masih bisa mendengar mereka. Apa aku harus pula menjadi tuli? Percuma, karena aku masih bisa merasakannya, aku seperti berada didunia tanpa penghalang. Berada didunia yang sama dengan mereka tanpa batas apapun.